Selasa, 12 November 2013

Class Of Ninety Four


Hai, we be right back…
Kali ini tema cerita ane Class of ninety four, ok cekidot…
Tepat 19 tahun yang lalu seorang anak manusia dilahirkan dari rahim ibunya. Kelak anak ini diharapkan dapat berguna bagi nusa bangsa serta keluarga. Ia diberi nama yang cukup berat namanya, cukup member tekanan kedalam diri anak tersebut. Bagaimana tidak kalau dilihat – lihat dan ditelisik lebih dalam nama tersebut memilki arti yang dalam dan sarat makna. Oleh karenanya, orang tua si anak ini tidak terlalu mebebankan hal-hal yang tidak bisa dicapai kepadanya. Mereka sadar member tekanan dan harapan lebih kepada anak ini hanyalah akan berdampak negative kedepannya. Bukannya akan berkembang malah akan layu sebelum berkembang. Tapi mereka juga sadar bahwa ketika anak ini terlalu diberi kebebasan untuk memilih dan bersikap maka dampaknya pun akan fatal. Bisa saja karena zaman yang modern sekarang ini anak tersbut terjerumus kedalam dunia hitam negeri ini. Kesadaran itu pula yang membuat mereka mendidik anak-anak mereka dengan sikap disiplin dan penuh tanggung jawab. Sikap disiplin dan tanggung jawab inilah kelak diharapkan menjadi nilai jual kedepannya. Mereka tau mendidik anak dengan sikap yang keras terkebih kasar hanyalah memperburuk suasana bukan mencairkan suasana, terlebih lagi ketika anak tersebut bersikap acuh juga terhadap masadepan nya. Maka dari itu mereka memberikan servis terbaik untuk si anak ini agar mendapatkan tujuan dan harapan yang diinginkan. Namun kehidupan adalah kehidupan, kehidupan hanyalah sandiwar hidup yangdilakoni di dunia demi kepentingan dunia. Hidup tidak selalu berjalan lurus, hidup juga tidak selamanya berkelok kelok. Hidup juga member arti lebih terhadap seni kehidupan yang lebih luas, hidup pula memberi pengetahuan  banyak tentang melakoni sandiwara kehidupan. Kembali lagi ke anak ini, pelan pelan umurnya bertambah lambat laun ia akan mengalami kerasnya batu karang kehidupan. Di usia remaja ia diberikan fasilitas pendidikan yang memadai dari orang tuanya, namun apadaya kemalasan dan ketidakmauan meruntuhkan semuanya. Setalah ia lulus dari usia remaja kemudian menuju peralihan ke dewasa ia menemukan tantangan baru kehidupan. Tantangan yang lebih berat tentunya, tantangan yang akan bisa dilewati apabila mempunyai, memahami dan mengaplikasikan tujuan hidup dengan benar. Tujuan hidup ini sangat penting baginya, karena apabila ia tidak mempunyai tujuan hidup, maka ia tidak akan pernah bisa membawa perahunya mencapai ke dermaga pelabuhan. Oleh karena itu ia mulai berpikir kemudian merancang tujuan hidupnya merancang filosofi hidupnya serta mengaplikasikan hidupnya kelak. Ia mulai berpikir untuk menjadi diri sendiri bukan menjadi orang lain, bukan memainkan watak orang lain bukanpula menjadi wayang orang lain. Tapi lagi lagi masalah yang dihadapinya kembali muncul, masalah klasik kebanyakan orang. Masalah kemalasan, yak kemalasan adalah salah satu masalah terbesar dalam kehidupannya. Ibarat filosofi sapu lidi kemalasan ini sangat susah dihancurkan karena ia bersatu, dan dikendalikan oleh pikiran yang satu. Jika saja sapu lidi ini dibagi akan bisa memecah konsentrasi dampaknya akan mudah kemalasan ini dilenyapkan. Tapi itu hanya sebuah teori dan filosofi semata, hal itu hanyalah referensi hidup. Persoalan sebenarnya adalah pengaplikasian hal – hal yangtelah dirancang untuk menjadi kenyataan itu sebenarnya. Tapi ia akan terus berpikir cara bagaimana mengaplikasikan hal hal tersebut dengan baik dan tepat. Di usianya yang beranjak dewasa ia sedikit sedikit mulai berubah bermetamrfosis menjadi lebih dewasa lagi kedepannya. Lebih berguna lagi kedapannya dan tentunya menggapai cita-citanya yang sudah termaktub dalam kamus kehidupannya.
Sekian dari saya, lebih kurang saya mohon maaf kepada Yang Di Atas saya mohon ampun, saya akhiri Semoga Beruntung.
Kesamaan tokoh, latar dan peristiwa hanyalah kebetulan semata, tanpa unsur kesengajaan.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo