Rabu, 26 Juni 2013

Kastrasi Pada Domba



        Kastrasi atau yang lebih populer dan dikenal dengan istilah “pengebirian” adalah salah satu aspek penting dalam tatalaksana pemeliharaan dan perawatan ternak potong. Kastrasi adalah suatu tindakan yang sengaja dilakukan untuk menghilangkan fungsi dari alat reproduksi dengan jalan mematikan sel kelamin jantan dan betina sehingga ternak bersangkutan tidak mampu menghasilkan keeturunan. Kastrasi dapat dilakukan dengan jalan mengikat, mengoperasi maupun memasukan cairan tertentu kedalam organ tubuh tertentu. Berdasarkan cara melakukan kastrasi dikenal dua bentuk, yaitu kastrasi terbuka dan kastrasi tertutup. Kastrasi terbuka atau tanpa melakukan pembedahan, biasanya dengan menggunakan alat seperti karet, elistatoring ataupun tangburdizo sedangkan kastrasi tertutup, yaitu melalui operasi atau pembedahan. Pada sapi, domba dan babi perlakuan  kastrasi dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan, koefesien konversi makanan, kualitas karkas (Turton, 1962), juga pada kecepatan metabolisme dan pertumbuhan tulang (Rice, 1957).
www.google.com
Ada dua tujuan yang ingin dicapai ketika melakukan kastrasi, yaitu fungsi manajemen dan fungsi produksi. Pertama fungsi manajemen domba akan lebih jinak sehingga memudahkan dalam penggembalaannya. Kedua fungsi produksi domba yang telah dikastrasi hormon testoteronnya akan tersimpan. Hormon yang tersimpan menyebabkan peningkatan kualitas daging dari domba tersebut. Dalam melakukan kastrasi alat dan bahan yang digunakan adalah, pisau scapel, gunting, tang burdizo dan elistatoring.

Kastrasi pada ternak domba. 
          Kastrasi atau penggebirian adalah salah satu aspek penting dalam tatalaksana ternak potong. Kastrasi adalah suatu tindakan yang sengaja dilakukan untuk menghilangkan fungsi dari alat reproduksi dengan jalan mematikan sel kelamin jantan maupun betina sehingga ternak bersangkutan tidak mampu menghasilkan keturunan. Kastrasi dapat dilakukan dengan jalan mengikat, mengoperasi ataupun memasukan bahan kimia ke dalam organ tubuh tertentu. Kastrasi tidak dilakukan oleh peternak Indonesia, Kastrasi lebih banyak dilakukan pada peternakan luar negeri. Manfaat yang ditimbulkan ketika melakukan Kastrasi antara lain mengurangi biaya produksi atau pemborosan biaya yang tidak diinginkan, mendapatan ternak yang bertempramen lebih jinak sehingga memudahkan dalam menghandel ternak tersebut. Ternak yang jinak lebih cenderung sedikit aktivitas geraknya sehingga energinya bisa dihemat untuk pembentukan daging. Kastrasi terbagi menjadi dua, yaitu Kastrasi terbuka dan tertutup atau melalui pembedahan. Kastrasi tertutup biasanya dilakukan terhadap ternak yang memilki alat kelamin menggantung dan menjauh dari tubuh misalnya seperti pada ternak kambing dan sapi. Sedangkan Kastrasi terbuka umum dilakukan pada ternak yang kelaminnya menempel atau dekat dengan tubuhnya contohnya ternak babi.
Kastrasi tertutup menggunakan tang burdizzo digunakan untuk menjepit leher secrotum (saluran tes-tes)  pada ternak domba yang sudah dewasa. Dengan tujuan untuk menghambat saluran tes-tes dan akhirnya fungsi tes-tes semakin lama semakin mengering cara ini tidak menimbulkan luka dan pendarahan maka dari itu kastrasi ini disebut  dengan metode tertutup. Kastrasi dengan tang burdizzo dapat menimbulkan kegagalan kalau cara penjepitannya kurang sempurna.  Tujuan penjepitan diarahkan pada pada pemutusan hubungan penyediaan darah darah ke tes-tes dan pemutusan saluran mani dan tes-tes serta menjaga agar dalam proses degenerasi secrotum tidak  terjadi pembusukan. Penjepitan dilakukan 2 kali : yang pertama dilakukan pada saluran mani / leher secrotum yang kiri selama kurang dari 15 menit dan yang kedua pada  saluran secrotum / leher secrotum yang kanan dengan lama penjepitan selama 15 menit. Supaya tidak terjadi kerusakan pada secrotum  maka penjepitan harus diberi jarak antara tes-tes sebelah kanan dan kirinya. Pelaksaan penjepitan agar miring, maksudnya agar masih ada saluran / hubungan pengaliran udara pada secrotum lewat kulit secrotum. Yang paling baik, pelaksaan kastrasi ini dilakukan pada ternak yang berumur 2-4 bulan.  Untuk melihat hsil akhir pelaksaan kastrasi, kita dapatmelihatnya pada bulan berikutnya. Bila secrotum yang dijepit itu tetep tumbuh besar maka kastrasi tersebut dikatakan gagal sedangkan apabila secrotum itu mengecil dan hilang sama sekali itu berarti kastrasi kita berhasil. Elastrator adalah alat untuk merentangkan karet elastrator (berbentuk cincin / semacam gelang). Sehingga karet tersebut dengan mudah dapat dipasang diatas bagian secrotum, mengelilingi dan mengikat leher secrotum. Dengan cara ini saluran tes-tes dan saluran darah yang menuju kearah secrotum terputus.Cara kastrasi dengan karet ini paling mudah untuk dilakuan dan hasilnya sangat memuaskan. Bekas kastrasi ini halus dan rata pada dinding perut.
          Dalam kondisi atau suasana di daerah pedesaan, pelaksanaan Kastrasi terkadang tidak mengikuti prosedur atau sejalan dengan standar operasional kesehatan yang diinginkan. Misalnya, kalau tidak tersedia alat potong atau alat bedah, maka masyarakat menggunakan bambu yang diruncingkan untuk memudahkan petrnak melakukan pembedahan atau pemotongan. Kastrasi akan menguntungkan pada peternakan sistem ektensif atau ranch, dengan persediaan makanan yang kurang baik.
Pencerahan :===>



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo