Rabu, 25 Desember 2013

KON-SAPI-RASI


www.google.com
KON-SAPI-RASI
Ditangkapnya mantan presiden salah satu partai karena suap impor sapi seakan membuka borok lama carut marut perniangaan daging sapi di republic ini.
Apa tak keterlaluan namanya jika negeri yang kaya padang rumput tetapi justri harga daging sapinya termahal sekolong langit. Bank dunia mencatat harga daging sapi di Indonesaia adalah yang tertinggi di  Indonesia yang hanya 2,2 kg/ons/tahun harga daging sapi di Indonesia mencapai 100 ribu/kg. Bandingkan dengan Malaysia, Singapura dan Vietnam yang setiap mulut dapat mengonsumsi 7 kg daging sapi per tahun, tapi cukup membayar Rp. 45 RIBU/Kg. Rakyat Amerika dan Australia pun hanya membayar sekitar Rp. 40 ribu per kilogram daging sapi meskipun konsumsi mereka mencapai 35 kg daging sapi per orang/tahun.
Fenomena aneh yang terjadi pada niaga sapi di negeri ini seolah meluluh-lantakkan hokum ekonomi yang berlaku secara luas, yaitu semakin tinggi permintaan maka semakin mahal harganya, Dengan jumlah konsumsi daging sapi paling rendah tapi kok malah harganya yang termahal? Ada apa ini ? Mengapa hokum permintaan daging sapi di negeri ini sudah seperti harga barang antik, non market driven price  atau harga tidak lagi ditentukan oleh kekuatan permintaan pasar.
Banyak alas an yang bisa diajukan kurangnya pasokan di pasar ditingkahi dengan kebijakan pembatasan impor. Hal itu mereka tuding sebagai dalang dari mahalnya harga daging sapi. Importir sapi berkilah  bahwa pengurangan drastis jumlah impor sapi yang dilakukan Kementrian Pertanian adalah biang kerok masalah langkanya daging sapi sehingga harganya melambung liar tak terkendali. Kementerian Pertanian yang dituding justru beralibi bhwa jumlah populasii sapi local 14,6 juta ekor sudah lebih dari cukup untuk memasok kebutuhan daging di pasar. Ambisi swasembada sapid an niat baik untuk menyejahterakan peternak sapi lokal membuat kementerian pertanian nekat mengurangi kuat kuota impor sapi dari 101 ribu ton di tahun 2011 menjadi hanya 34 ribu ton di tahun 2012. Importir sapi menuding pemerintah terlena dengan jumlah sapi yang terkesan wah, namun lupa bahwa sapi-sapi itu bukan milik pemerintah, tapi milik masyarakat yang banyak dari mereka menjadikan ternak sapinya untuk tabungan, sehingga tidak selalu siap dipotong setiap waktu. Padahal, perut rakyat Indonesia membutuhkan daging setara dengan 2000 ekor sapi setiap hari.
Dibalik saling tuding itu terselip satu kepentingan yang nyaris tak tersentuh. Dialah kartel, segelintir cukong niaga sapi yang leluasa mengendalikan berapa sapi yang boleh masuk pasar dan berapa harga yang harus dibayar masyarakat untuk bisa menikmati daging sapi. Aosiasi Pengusaha Daging dan Sapi Potong Indonesia mengindikasikan bahwa importir sapi yang jumlahnya hanya sedikit itu, tidak hanya mengambil keuntungan dari perniagaan impor, namun mereka juga memborong sapi-sapi lokal dari peternak. Bayangkan saja, harga daging sapi lokal dibeli hanya sebesar 30 ribu/kilogram, tetapi bisa dijual dengan harga mendekati dengan daging sapi impor (yang konon katanya sebagian justu merupakan daging kelas bawah, bahkan nyaris tak layak makan oleh masyarakat di Negara pengekspor). Dengan praktik seperti itu, persediaan sapi berada dalam kendali penuh para cukong. Aroma monopolistik sangat kental, sehingga tak heran KPK pun angkat suara bahwa ada praktik-praktik jahat dari para kartel untuk mempermainkan stok dan harga sapi demi keuntungan yang tak terkira besarnya.
Tidak  hanya KPK, wakil rakat di DPR pun mengendus bau busuk konspirasi kartel ini. Ketua Komisi IV DPR menerima informasi bahwa banyak rumah potong di Jawa Timur ditekan oknum cukong untuk tidak beroperasi. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk membuat langka stok daging sapi. Faktanya, para pedagang Jakarta menjerit bahkan sampai  mogok karena stok kandas. Harga pun semakin tak masuk aka. Ada misi lain yang dibidik penyumbatan pasokan daging sapi lokal. Apalagi kalau bukan karena menginginkan pemerintah membuka izin keran impor semakin banyak. Kuoata terbatas seperti ini membuat kartel kehilangan potensi laba sengat besar. Harus ada geriliya ke tangan-tangan penguasa agar kuota itu bisa dikembalikan ke masa masa jayanya dulu. Nyatanya, kementerian dengan gagah berani mengajukan penabahan kuoata impor sapi sebanyak 105 ribu ton untuk tahun 2013. Meskipun belum terbukti, namun kuat digaan bahwa usulan itu sudah disusupi oleh sejumlah kepentingan para importir besar.
Mahalnya harga daging sapi tak terlepas dari bobroknya system pemberian kuoata impor kepada segelintir cukong besar. Tidak ada system tender terbuka dilakukan. Semuanya berdasarkan kesepakatan semata. Kementerian Pertanian mengklaim bahwa proses menentukan siapa yang boleh mengimpor disepakati oleh tiga instansi, yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Perdangangan dan menko perekonomian. Anehnya, Menko justru membantah mereka ikut menentukan siapa yang boleh mengimpor. Praktek sperti ini membuka celah main matabagi kartel. Mereka rela menggelontorkan  duit puluhan miliar untuk bisa tetap menjadi importir. Skandal yang melibatkan parti, tentu saja itu terbukti, mengindikasikan bahwa sang pelaku dijanjikan duit 40 miliar untuk kuota 80 ribu ton sapi impor. Artinya, ada komisi untuk kompolatan pelaku itu. Dan, duit sebsar 1 miliar yang tertangkap tangan diterima oleh mereka hanyalah prrsekot belaka.

Sumber :Afred Suci, hal 423 cetakan  kedua.

FIFA ? AH, SAMA SAJA !

FIFA ? AH, SAMA  SAJA !
Hal yang terjadi di PSSI sebenarnya merupakan cerminan organisasi sepakbola dalam skala yang lebihbesar seperti FIFA.
Budaya korup, suap, persengkongkolan, jegal menjegal dalam bisnis olaraga terbesar sekolong jagat ini memang sudah mendarah daging. Mereka saling bahu membahu menutupi kebusukan masing-masing. Bagaimana tidak, miris ketika mendengar pembelaan dari pimpinan ISL (International Sports and Leisure) bahwa budaya suap di FIFA sudah mengakar sejak tahun 1970-an. ISL sendiri merupakan terdakwa pemberi suap kepada mantan bos FIFA JOAO HAVELANGE dan anggota senior Komite Eksekutif FIFA, RICARDO TEIXEIRA yang keduanya dari Brasil. ISL sendiri sudah bangkrut sejak tahun 2001. Kasus ini telah disidangkan dan mengungkap permainan kotor para pejabat FIFA dengan media. Kedua mantan pejabat itu menerima suap dengan total akumulasi sejak tahun 1992 – 2000, sebesar hampir 400 MILIAR. Parahnya, FIFA dengan sengaja merahasiakan identitas penerima suap dan tidak menjatuhkan sanksi hingga akhirnya kasus ini terendus oleh penyidik kejaksaan Swiss. FIFA mengajukan banding agar identitas para penerima suap tidak dibuka, namun Makhkamah Agung Swiss menolaknya sehingga terungkaplah skandal luar biasa memalukan di tubuh induk sepakbola sedunia ini.
Seorang SEPP BLATER yang ketika itu masih merupakan Sekretaris Jenderal FIFA secara serampangan berkomentar bahwa penyuapan seperti itu tidak melanggar hukum ketika itu. Pernyataan sembrono dan terkesan membela bosnya itu semakin menguatkan bahwa permainan korupsi di tubuh FIFA bukanlah  omong kosong. David Larkin, salah seorang Direktur Change  FIFA (Gerakan FIFA bebas korupsi) tak mengelak ketika mengatakan bahwa Blatter kemungkinan besar menjadi bagian dari sengkarut korupsi di FIFA. Sepp yang sekarang menjabat bos besar FIFA juga tak sepi dari skandal.
Isu panas ini sebenarnya pernah diekspos oleh kantor berita BBC dari Inggris. Tempo pemberitaan ini dilakukan sebelum pengumuman tuan rumah Piala Dunia 2018 (Russia) dan 2022 (Qatar). Tepat setelah BBC mempublikasikan secara luas bahwa ada korup di tubuh FIFA sejak tahun 1990-an, sejumlah anggota Komite Eksekutif FIFA melakukan protes keras. Walaupun pada akhirnya, pemberitaan BBC itu benar terbukti oleh pengadilan Swiss. Kuat dugaan bahwa gagalnya Inggris menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah karena pemufakatan penguasaan FIFA dan jajaranya yang tersengat oleh berita panas BBC yang kebutulan berasal dari Inggris.
Jika kita kilas balik ke masa-masa PSSI era Nurdin, masuk akal juga pemikiran bahwa tubuh FIFA cukup kotor dengan manis korupsi di dalamnya. Pertanyaan masyarakat banyak yang heran mengapa Nurdin tetap bisa menjabat Ketum PSSI meskipun statusnya sudah narapidana korupsi kok masih  tetap diijinkan FIFA untuk menjabat ? Padahal, dalam statutanya jelas disebutkan bahwa haram bagi pelaku kejahatan untuk menjabat di badan badan sepakbola di bawah naungan FIFA, termasuk PSSI di dalamnya. Tidak hanya itu, Nurdin bahkan ‘DIIJINKAN’ untuk menjadi calon Presiden AFC. Ada Apa ? Apakah FIFA juga menerima aliran upeti panas PSSI lama?Jika melihat track record  kebiasaan FIFA sejak tahun 1970-an terkait upeti dari pihak berkepentingan, sepertinya…
Sumber : Afred Suci, Konspirasi, Cetakan kedua hal 119

Selasa, 12 November 2013

Di balik tetesan air hujan

Di balik tetesan air hujan
Hari ini sebenarnya si kebo mengulangi tahun kelahirannya. Aktivitas sehari harinya seperti biasa tidak ada yg istimewa sebenarnya. Mulai dari jam pergantian hari sampai sore pun biasa saja sebenarnya haha itu si menurut si kebo ya. Ketika si kebo bangun dari tidur seperti biasa pagi itu hampir telat sepertinya. Tapi berutungnya dia ada temannya seorang anak manusia menelpon dan mengirim sms dan dia cepat tersadar lalu membangunkan dan mengumpulkan nyawanya. Kemudian ia bergegas menuju hotel bintang dua tempatnya mefinalisasikan nyawanya hahaha. Setelah itu si kebo pun berangkat ke hotel berikutnya untuk menuntut ilmu wihhh keren ya kebo belajar haha. Disana ia bukannya malah belajar tapi asik dengan aktivitas di luar pelajarannya pemberi materi pun dijadikannya patung tanpa dosa ia menjalankan aktivitasnya itu. Setelah selesai ia menuntut ilmu dan selesai pula kegiatan formalnya. Selanjutnya mereka pulang tak terkecuali si kebo ini, sebenarnya memang dia mau pulang ke hotel. Tapi teman-teman kebo lainnya menyarankan untuk menjalankan aktivitas mereka yang sering dilakukan yaitu bermain bal balan haha hebat ya si kebo ini. Disana mereka berkumpul ada empat kebo disana setelah beranjak lama dating satu lagi. Setelah itu tak banyak dilakukan mereka hanya bermain main tidur anything yang bisa membuat fresh pikiran :D. Sampai pada waktunya para kebo ini untuk belajar kembali lalu mereka pun pergi ke hotel seperti biasa mereka hampir telat, tapi mamang kebiasaan sih :D. Tampak dari mereka ada yang serius dan ada juga yang malas malasan merujuk ngantuk termasuk kebo pertama tadi. Setelah selesai mereka pulang ke hotel masing-masing. Tapi disinilah sebanarnya awal dari kisah si kebo ini, ia pulang ke hotel tanpa ada rasa apapun. Setelah itu ia membuka alat komunikasinya lalu ia bermain game secara katanya sih si kebo ini gamers katanya gak tau aslinya bagaimana haha. Lama ia bermain, dating sebuah pesan dari makhluk tuhan yang polos dan setengah suci haha, si kebo lainnya memberi pesan bahwa ada acara yang bagus. Setelah dialog yang cukup a lot disepakatilah si kebo ini mau ikut tapi hanya ikut menemani mengambil gerobak saja haha. Tapi ditengah perjalanan si makhluk Tuhan ini mampir terlebih dahulu ke hotel tempat si nenek neneknya kebo keren kan. Disana terjadi percakapan kecil kecilan, cukup lama ternyata dibalik itu semua ada scenario besar yang menanti si kebo ini. Ternyata dia telah menjadi objek dari scenario yang dirancang apik oleh nenek neneknya kebo serta dijalankan dan diperankan dengan sukses oleh Makluk Tuhan yang polos dan setengah alim huah haha serta ditambah dengan dua anak manusia yang menjadi pemulus serangan. Disana terjadilah peristiwa itu ia pun dibanjiri oleh bom dan nuklir serta asam asetat jadilah sore itu sore yang paling berkesan bagi si kebo. Hampir satu jaman mereka bergeriliya dalam acara itu.
Sore yang langit disana rada galau serta blitz kamera alam yang silih berganti menjepretkan lensanya, tak menjadikan suasana waktu itu sepi sunyi tapi sebaliknya lebih kepada bergimbira ria bersama. Walaupun sederhana tapi banyak hikmah, manfaat serta pelajaran yang dapat dipetik oleh si kebo. Akhirnya karena hari semakin gelap, selesai pula acara itu dan si kebopun  kembali pulang ke hotel peraduannya.
Ucapan terima kasih kepada Gendut 1, Gendut 2, Anak manusia yang polos 1, Anak manusia polos 2 serta anak manusia polos 3.
Kebo hanyalah makluk yang lemah serta tak bisa membalas kenakalan dan kebaikan kalian semua.
One again buffalo say Thank you very match for everything for all.

Class Of Ninety Four


Hai, we be right back…
Kali ini tema cerita ane Class of ninety four, ok cekidot…
Tepat 19 tahun yang lalu seorang anak manusia dilahirkan dari rahim ibunya. Kelak anak ini diharapkan dapat berguna bagi nusa bangsa serta keluarga. Ia diberi nama yang cukup berat namanya, cukup member tekanan kedalam diri anak tersebut. Bagaimana tidak kalau dilihat – lihat dan ditelisik lebih dalam nama tersebut memilki arti yang dalam dan sarat makna. Oleh karenanya, orang tua si anak ini tidak terlalu mebebankan hal-hal yang tidak bisa dicapai kepadanya. Mereka sadar member tekanan dan harapan lebih kepada anak ini hanyalah akan berdampak negative kedepannya. Bukannya akan berkembang malah akan layu sebelum berkembang. Tapi mereka juga sadar bahwa ketika anak ini terlalu diberi kebebasan untuk memilih dan bersikap maka dampaknya pun akan fatal. Bisa saja karena zaman yang modern sekarang ini anak tersbut terjerumus kedalam dunia hitam negeri ini. Kesadaran itu pula yang membuat mereka mendidik anak-anak mereka dengan sikap disiplin dan penuh tanggung jawab. Sikap disiplin dan tanggung jawab inilah kelak diharapkan menjadi nilai jual kedepannya. Mereka tau mendidik anak dengan sikap yang keras terkebih kasar hanyalah memperburuk suasana bukan mencairkan suasana, terlebih lagi ketika anak tersebut bersikap acuh juga terhadap masadepan nya. Maka dari itu mereka memberikan servis terbaik untuk si anak ini agar mendapatkan tujuan dan harapan yang diinginkan. Namun kehidupan adalah kehidupan, kehidupan hanyalah sandiwar hidup yangdilakoni di dunia demi kepentingan dunia. Hidup tidak selalu berjalan lurus, hidup juga tidak selamanya berkelok kelok. Hidup juga member arti lebih terhadap seni kehidupan yang lebih luas, hidup pula memberi pengetahuan  banyak tentang melakoni sandiwara kehidupan. Kembali lagi ke anak ini, pelan pelan umurnya bertambah lambat laun ia akan mengalami kerasnya batu karang kehidupan. Di usia remaja ia diberikan fasilitas pendidikan yang memadai dari orang tuanya, namun apadaya kemalasan dan ketidakmauan meruntuhkan semuanya. Setalah ia lulus dari usia remaja kemudian menuju peralihan ke dewasa ia menemukan tantangan baru kehidupan. Tantangan yang lebih berat tentunya, tantangan yang akan bisa dilewati apabila mempunyai, memahami dan mengaplikasikan tujuan hidup dengan benar. Tujuan hidup ini sangat penting baginya, karena apabila ia tidak mempunyai tujuan hidup, maka ia tidak akan pernah bisa membawa perahunya mencapai ke dermaga pelabuhan. Oleh karena itu ia mulai berpikir kemudian merancang tujuan hidupnya merancang filosofi hidupnya serta mengaplikasikan hidupnya kelak. Ia mulai berpikir untuk menjadi diri sendiri bukan menjadi orang lain, bukan memainkan watak orang lain bukanpula menjadi wayang orang lain. Tapi lagi lagi masalah yang dihadapinya kembali muncul, masalah klasik kebanyakan orang. Masalah kemalasan, yak kemalasan adalah salah satu masalah terbesar dalam kehidupannya. Ibarat filosofi sapu lidi kemalasan ini sangat susah dihancurkan karena ia bersatu, dan dikendalikan oleh pikiran yang satu. Jika saja sapu lidi ini dibagi akan bisa memecah konsentrasi dampaknya akan mudah kemalasan ini dilenyapkan. Tapi itu hanya sebuah teori dan filosofi semata, hal itu hanyalah referensi hidup. Persoalan sebenarnya adalah pengaplikasian hal – hal yangtelah dirancang untuk menjadi kenyataan itu sebenarnya. Tapi ia akan terus berpikir cara bagaimana mengaplikasikan hal hal tersebut dengan baik dan tepat. Di usianya yang beranjak dewasa ia sedikit sedikit mulai berubah bermetamrfosis menjadi lebih dewasa lagi kedepannya. Lebih berguna lagi kedapannya dan tentunya menggapai cita-citanya yang sudah termaktub dalam kamus kehidupannya.
Sekian dari saya, lebih kurang saya mohon maaf kepada Yang Di Atas saya mohon ampun, saya akhiri Semoga Beruntung.
Kesamaan tokoh, latar dan peristiwa hanyalah kebetulan semata, tanpa unsur kesengajaan.

Sabtu, 09 November 2013

Penentuan Umur


PENDAHULUAN


Latar Belakang

          Pada domba kita dapat menentukan umur melalui beberapa cara, antara lain dengan melihat susunan gigi, lingkar cincin pada tanduk serta tanduknya sendiri. Dalam perkembangannya yang sering dilakukan untuk menentukan umur dengan cara melihat susunan gigi pada domba. Karena susunan gigi dianggap lebih akurat ketika ingin melakukan penentuan umur domba tersebut. Hal ini sangat bermanfaat ketika masyarakat ingin membeli domba baik untuk diternak kan kembali maupun untuk kebutuhan idul Adha. Ada beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan gigi diantaranya manajemen pemeliharaan.
          Kastrasi atau yang lebih populer dan dikenal dengan istilah “pengebirian” adalah salah satu aspek penting dalam tatalaksana pemeliharaan dan perawatan ternak potong. Kastrasi adalah suatu tindakan yang sengaja dilakukan untuk menghilangkan fungsi dari alat reproduksi dengan jalan mematikan sel kelamin jantan dan betina sehingga ternak bersangkutan tidak mampu menghasilkan keeturunan. Kastrasi dapat dilakukan dengan jalan mengikat, mengoperasi maupun memasukan cairan tertentu kedalam organ tubuh tertentu. Berdasarkan cara melakukan kastrasi dikenal dua bentuk, yaitu kastrasi terbuka dan kastrasi tertutup. Kastrasi terbuka atau tanpa melakukan pembedahan, biasanya dengan menggunakan alat seperti karet, elistatoring ataupun tangburdizo sedangkan kastrasi tertutup, yaitu melalui operasi atau pembedahan. Pada sapi, domba dan babi perlakuan  kastrasi dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan, koefesien konversi makanan, kualitas karkas (Turton, 1962), juga pada kecepatan metabolisme dan pertumbuhan tulang (Rice, 1957).
          Pemotongan kuku pada domba sangat diperlukan dalam suatu usaha peternakan, karena dari perawatan kuku ini dapat menghasilkan domba yang berkualitas. Domba yang selalu berada dalam kandang akan mempunyai kuku yang lebih panjang dari pada domba gembalaan. Oleh karena itu, pemotongan kuku perlu dilakukan secara teratur. Keterlambatan dalam pemotongan kuku mengakibatkan kuku jadi panjang dan keras sehingga sulit dipotong. Beberapa kerugian yang diakibatkan kuku ternak yang panjang adalah kuku panjang akan mengakibatkan ternak susah berdiri dan berjalan, ternak jantan susah untuk menaiki betina saat kawin, jika kuku patah dapat terjadi luka dan infeksi. Penyakit kuku yang sering terjadi pada domba disebabkan bagian bawah kuku panjang umumnya sangat kotor dan merupakan sumber penyakit.
Docking adalah pemotongan bagian ekor ternak sebagai bagian dari manajemen pemeliharaan terutama untuk mempertahankan kebersihan dan mencegah timbunan kotoran pada bagian ekor yang akan mengundang lalat dan parasit (Rosyidi, 1998). Disamping itu docking  dapat memperbaiki mutu karkas serta meningkatkan laju pertumbuhan dan konversi pakan (Charles,1983).Ternak yang di docking memiliki simpanan lemak dan kualitas daging yang lebih baik dari pada domba yang dipotong ekornya. Pemotongan ekor(docking) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas daging domba.
          Pemberian / pemasangan nomor ini untuk mempermudah pengenalan atau identifikasi yang dibutuhkan dalam recording untuk keperluan seleksi, kesehatan, produksi, pertambahan berat badan dan lain-lain. Ada beberapa metode pemberian nomor pada ternak antara lain: Destruktive method (pemberian nomor yang merusak bagian tubuh domba) serta Non Destruktive method (pemberian nomor yang tidak merusak bagian tubuh domba). Destruktive method meliputi eartag (anting), ear notoaer (penyobekan), dan tatto (telinga). Non destruktive method meliputi kalungan, memasukan kapsul atau chip ke dalam organ pencernaan (Bolus) dan kaki. Di benua Eropa sistem penomoran ini telah memakai sistem EID (Elektronic ID) untuk memudahkan pencatatan. EID ini sama halnya KTP pada manusia, cara kerjanya ada sejumlah digit yang telah terprogam dan terpusat di suatu tempat, sehingga ketika domba tersebut mengalami masalah maka akan mudah mencari tau dari mana asal domba tersebut.



Tujuan

          Penentuan umur domba bertujuan untuk mengetahui dosis pemberian obat serta kapan domba tersebut siap untuk dikawinkan. Tujuan pemotongan kuku pada domba ialah, kesehatan (sanitasi). Hal-hal yang meliputi sanitasi membersihkan kotoran yang menumpuk, jika tidak dibersihkan akan menjadi sarang penyakit. Kemudian jika kuku domba lama tidak dipotong akan menyebabkan kelenjar Interdigitalis terhambat, cairan yang terdapat di dalam kelenjar tersebut sulit keluar. Ada dua tujuan yang ingin dicapai ketika melakukan kastrasi, yaitu fungsi manajemen dan fungsi produksi. Pertama fungsi manajemen domba akan lebih jinak sehingga memudahkan dalam penggembalaannya. Kedua fungsi produksi domba yang telah dikastrasi hormon testoteronnya akan tersimpan. Hormon yang tersimpan menyebabkan peningkatan kualitas daging dari domba tersebut. Docking atau pemotongan ekor bertujuan untuk kesehatan, produksi dan manajemen pencukuran wol serta manajemen penanganan karkas. Tujuan penomoran adalah untuk melakukan recording pada domba yang terdapat di dalam suatu peternakan.



METODE

Waktu dan Pelaksanaan

          Waktu pelaksanaan praktikum penentuan umur pada hari sabtu, 04 Mei 2013 Pukul 14.30 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Selanjutnya waktu  pelaksanaan praktikum pemotongan kuku pada hari sabtu 11 Mei 2013 pukul 14.30 WIB. Kemudian waktu pelaksanaan pemberian nomor pada ternak pada hari sabtu, 18 Mei 2013 Pukul 14.30 WIB. Terakhir waktu  pelaksanaan praktikum kastrasi dan pemotongan ekor atau Docking pada hari sabtu, 01 Juni 2013 Pukul 14.30 sampai 17.00 WIB. Praktikum  bertempat di kandang domba Kampus Gunung Gede.


Alat dan Bahan

          Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum penomoran pada domba adalah, selang dengan panjang lebih kurang 5-6 cm, tambang, lilin dan paku. sanitasi. Dalam melakukan pemotongan kuku alat dan bahan yang digunakan adalah, sikat, larutan formalin, handuk/lap, gunting dan rennet. Dalam melakukan kastrasi alat dan bahan yang digunakan adalah, pisau scapel, gunting, tang burdizo dan elistatoring. Dalam melakukan pemotongan ekor atau Docking alat dan bahan yang digunakan adalah, iodine, gunting, stabilizer, elistatoring, electric dockker, tempat pembaringan domba serta pembatas antara bagian tubuh domba dan ekor domba yang berbentuk seperti dayung.


Metode Pelaksanaan

          Sebelum masuk ke dalam pelaksanaan kegiatan pengukuran tubuh domba, ada baiknya sebelum melakukan praktikum melaksanakan kegiatan sanitasi kandang terlebih dahulu. Tujuan dilaksanakannya sanitasi kandang ini adalah sebagai upaya meminimalisir perkembangan bibit penyakit di lingkungan kandang. Setelah sanitasi kandang telah dilaksanakan barulah kemudian melakukan kegiatan utama, yaitu praktikum penentuan umur pada domba. Penentuan umur pada domba yang dilakukan adalah dengan memeriksa umur gigi dari si domba apakah gigi serinya sudah aus atau belum. Kemudian setiap mahasiswa ditanya berapa umur domba ini, masing-masing mahasiswa berbeda-beda domba yang diuji.
          Selanjutnya tata pelaksanaan praktikum pemotongan kuku pada domba adalah hal pertama siapkan terlebih dahulu alat-alat yang akan digunakan pada saat praktikum nantinya. Setelah alat-alat yang digunakan telah siap, bersihan bagian kaki domba yang akan dipotong kukunya agar dalam pemotongan lebih efektif. Selanjutnya setelah kuku domba dipotong dicelupkanke dalam larutan formalin agar kaki domba steril setelah dilakukan pemotongan kuku.
          Tata laksana dalam praktikum pemberian nomor ternak adalah siapkan terlebih dahulu alat-alat yang akan digunakan. Selanjutnya identifikasi terlebih dahulu ternak yang akan diberi nomor. Hal ini bertujuan agar penomoran ini terarsip di peternakan tersebut sehingga memudahkan ketika terjadi masalah kesehatan dan lain-lain. Kemudian ukur terlebih dahulu tambang yang akan digunakan, ukuran tambang yang menyesuaikan ukuran leher domba akan menyebabkan domba merasa nyaman. Setelah itu lubangi selang sesuai nomor yang telah ditentukan. Setelah selesai selang kemudian digabungkan dengan tali untuk selanjutnya dipasang ke domba yang telah diidentifikasi.
          Tata laksana dalam pemotongan ekor. Dalam melakukan pemotongan ekor atau Docking hal yang harus diperhatikan adalah domba yang akan di Docking adalah domba yang masih berusia muda. Domba yang berusia muda pertulangannya masih belum terlalu keras, sehingga memudahkan dalam Docking. Docking dilakukan harus dengan kepercayaan diri yang tinggi agar hasilnya bagus. Docking menggunakan alat doccker sehingga domba yang di Docking tidak merasa sakit. Setelah di Docking domba di diamkan terlebih dahulu dan diberi iodine supaya ekornya tidak terinfeksi. Domba yang telah di Docking diberi pakan supaya energinya kembali lagi.
          Tata laksana kastrasi dalam praktikum kali ini hanya demonya saja, karena subyek yang akan di kastrasi tidak ada. Melakukan kastrasi adalah sepertiga ujung scrotum dipotong dengan pisau scapel, kemudian ibu jari dengan jari telunjuk kiri menakan atau menarik tes-tes keluar. Setelah itu potong saluran penggantungannya, bekas potongan scrotum tadi diolesi tintur 10 % agar tidak terjadi infeksi.






















HASIL DAN PEMBAHASAN



Penentuan Umur pada domba

          Penentuan umur domba bertujuan untuk mengetahui dosis pemberian obat serta kapan domba tersebut siap untuk dikawinkan. Pendugaan umur seekor ternak menjadi sangat penting untuk diketahui, khususnya bagi peternak bahkan mutlak. Ketrampilan tersebut juga seharusnya dimilki oleh tenaga-tenaga ahli lapangan sehingga tidak terjadi kecurangan-kecurngan dari kedua belah pihak. Banyak cara untuk mengetahui umur ternak dalam hal ini saya akan membahas cara menduga umur melalui gigi. Adapun rumus gigi yang biasnya dipakai adalah
Kondisi Gigi Seri
Perkiraan Umur
Keterangan
Gigi seri susu sudah lengkap
1 tahun
I0 = <1tahun
2 gigi seri susu sudah berganti gigi tetap
1-1,5 tahun
I1= 1-1,5tahun
4 gigi seri susu sudah berganti gigi tetap
2-3 tahun
I2=1,5-2tahun
6 gigi seri susu sudah berganti gigi tetap
3-4 tahun
I3=2,5-3tahun
8 gigi seri susu sudah berganti gigi tetap
4-5 tahun
I4=3,5-4tahun
Gigi seri tetap sudah mulai aus dan tanggal
> 5tahun



Tanggal Pengamatan
4 Mei 2013
No Ternak
05
Jenis Kelamin
Jantan
Warna
Putih
Perkiraan umur
1,5 – 2 tahun

          Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa domba yang kami amati adalah domba jantan yang berumur 1,5 sampai 2 tahun. Karena pada domba tersebut 4 gigi seri susu sudah berganti dengan gigi tetap.
          Faktor umur pada domba sangat penting diketahui karena berkaitan dengan program pemeliharaan domba, seperti pemilihan calon induk atau pemilihan bakalan domba yang akan digemukkan ataupun yang lainnya. Domba dan ruminansia lainnya memiliki gigi depan pada rahang bawah dan rahang atas. Mereka juga memiliki geraham untuk grinding makanan mereka. Menurut penelitian, domba memiliki 32 gigi permanen, susunannya adalah delapan gigi seri yang lebih rendah, tidak ada gigi seri atas, 12 geraham pada rahang atas dan 12 gigi molar pada rahang bawah. Gigi ternak mengalami erupsi secara kontinyu. Pola erupsi gigi pada ternak memilki karakteristik tertentu sehingga dapat digunakan untuk menduga umur ternak. Gerakan mengunyah makanan yang dilakukan ternak mengakibatkan terasahnya gigi (Heath dan Olusan, 1988).

Pemotongan kuku pada domba.

          Pada pemeliharaan domba yang digembalakan, jarang dijumpai kuku domba yang memanjang, karena kuku tersebut sudah aus akibat bergesekan dengan bebatuan atau tanah keras. Namun, untuk pemeliharaan dikandang kuku kurang mengalami aus karena kurangnya gesekan antara kuku kaki dengan benda-benda yang bisa mengakibatkan kuku aus. Kuku yang panjang akan menyebabkan domba kurang nyaman ketika berjalan. Kuku yang panjang jika patah akan menyebabkan infeksi pada kaki domba tersebut jadi perawatan kuku pada domba sangat diperlukan jika ingin menghasilkan produksi domba yang tinggi. Oleh sebab itu pemotongan kuku sebaiknya dilakukan 3-6 bulansekali. Kuku yang dipotong adalah kuku bagian terluar atau kuku yang tidak memililki jaringan pembuluh darah. Bila terkena jaringan syaraf atau pembuluh darah domba yang dipotong kukunya akan mengalami perdarahan. Pemotongan kuku dilakukan dengan cara ternak dipegang atau dihandling dalam posisi duduk di antara kedua kaki pemotong atau dipegang oleh orang lain. Selanjutnya, kotoran pada kuku bagian bawah dibersihkan dan kuku yang panjang dipotong.
          Pada saat melakukan pemotongan kuku pada domba di kandang banyak dijumpai domba-domba yang kukunya kurang terawat dan panjang-panjang. Hal ini mungkin dikarenakan dari sistem kandangnya yang kurang menunjang sehingga pertumbuhan kuku menjadi tidak terkontrol. Kemudian banyak domba yang ketika tidak digembalakan maka kukunya akan panjang dalam hal ini domba yang dipelihara di kandang domba gunung gede juga seperti itu. Sistem kandang yang baik akan menyebabkan pertumbuhan kuku tidak terlalu cepat sehingga membuat peternak tidak terlalu memikirkan baiaya pemotongan kuku. Cukup mereka membuat sistem kandang dengan kontruksi yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyebabkan gesekan-gesekan untuk menjadi kan kuku domba menjadi cepat aus.

Pemberian nomor pada ternak domba

Pemberian atau pemasangan nomor baik secara destructive method ataupun non destructive method adalah untuk mempermudah pengenalan atau identifikasi yang dibutuhkan dalam  recording untuk keperluan seleksi, kesehatan, produksi, pertambahan berat badan dan lain-lain. Secara destructive method  yang berarti pemberian nomor secara merusak bagian tubuh domba / ternak yang meliputi eartag, earnoter, serta tatto. Pemasangan ear-tagg ini dapat  dilakukan pada ternak  yang mempunyai daun telinga lebar / besar, sedangkan  untuk ternak yang daun telinga kecil (bangsa garut) sulit dilakukan. Pemasangan ear-tagg dapat dilakukan  pada salah satu telinga ternak.  Umumnya pemasangan ear-tag sebalah  kiri untuk betina dan kanan untuk jantan. Sedangkan earnoter ataupun tatto jarang dilakukan apalagi untuk pasar ternak Indonesia. Sedangkan yang banyak dilakukan di peternakan Indonesia yang sebagian besar peternakan nya dimilki oleh rakyat nondestructive method yang meliputi kalungan, bolus dan kaki banyak diakukan di Indonesia. Khusus kalungan sangat banyak dipakai pada peternakan di Indonesia. Kalungan selain efektif dan effesien barang yang akan digunakan lebih mudah dicari, mudah digunakan dan relatif murah. Sehingga tidak menguras kantong peternak. Dalam praktikum ini kami melakukan penomoran dengan menggunakan media kalungan. Pertama identifikasi terlebih dahulu ternak yang akan diberi nomor identifikasi setelah itu lakukan tahap-tahapan yang telah dianjurkan. Pada peternakan di eropa sudah jarang ditemui bahkan tidak ada lagi yang memakai sistem ini, mereka telah memakai EID (Electric ID) yang berfungsi membaca chip yang terdapat di domba tersebut, sehingga memudahkan petugas untuk mengontrol ternak jika ada yang sakit ataupun lainnya.
Berikut contoh recording pada saat melaksanakan penomoran:

No Ternak                   : 11                              Nama   :
Tanggal Penomoran    : 18 Mei 2013              Umur   : < 1 tahun
Bobot Ternak              : 17,90 kg                    Bangsa            : Ekor Gemuk
Warna                          : Putih                          Kelamin           : Jantan

Keturunan
No Induk
No Pejantan
Tanggal Kelahiran

Penimbangan
Keteranngan
Tanggal
Bobot
















Tabel Pengamatan

Recording juga digunakan untuk pemilihan bibit, sumber bibit di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu sumber dari pasar hewan dan dari perusahaan pembibitan. Di Indonesia sumber bibit dari perusahaan belum ada. Hal ini menyebabkan recording ini sangat diperlukan sehingga indukan yang mana yang lebih unggul dan dapat diseleksi. Hasil seleksi akan menghasilkan indukan yang berkelas dan mengahasilkan anakan yang berkualitas. Dari peternak sendiri akan diuntungkan karena mereka tidak susah payah lagi untuk mencari bibit yang berkualitas mereka sendiri bisa menghasilkan bibit yang berkualitas bagi peternakannya.

Kastrasi pada ternak domba.

          Kastrasi atau penggebirian adalah salah satu aspek penting dalam tatalaksana ternak potong. Kastrasi adalah suatu tindakan yang sengaja dilakukan untuk menghilangkan fungsi dari alat reproduksi dengan jalan mematikan sel kelamin jantan maupun betina sehingga ternak bersangkutan tidak mampu menghasilkan keturunan. Kastrasi dapat dilakukan dengan jalan mengikat, mengoperasi ataupun memasukan bahan kimia ke dalam organ tubuh tertentu. Kastrasi tidak dilakukan oleh peternak Indonesia, Kastrasi lebih banyak dilakukan pada peternakan luar negeri. Manfaat yang ditimbulkan ketika melakukan Kastrasi antara lain mengurangi biaya produksi atau pemborosan biaya yang tidak diinginkan, mendapatan ternak yang bertempramen lebih jinak sehingga memudahkan dalam menghandel ternak tersebut. Ternak yang jinak lebih cenderung sedikit aktivitas geraknya sehingga energinya bisa dihemat untuk pembentukan daging. Kastrasi terbagi menjadi dua, yaitu Kastrasi terbuka dan tertutup atau melalui pembedahan. Kastrasi tertutup biasanya dilakukan terhadap ternak yang memilki alat kelamin menggantung dan menjauh dari tubuh misalnya seperti pada ternak kambing dan sapi. Sedangkan Kastrasi terbuka umum dilakukan pada ternak yang kelaminnya menempel atau dekat dengan tubuhnya contohnya ternak babi.
Kastrasi tertutup menggunakan tang burdizzo digunakan untuk menjepit leher secrotum (saluran tes-tes)  pada ternak domba yang sudah dewasa. Dengan tujuan untuk menghambat saluran tes-tes dan akhirnya fungsi tes-tes semakin lama semakin mengering cara ini tidak menimbulkan luka dan pendarahan maka dari itu kastrasi ini disebut  dengan metode tertutup. Kastrasi dengan tang burdizzo dapat menimbulkan kegagalan kalau cara penjepitannya kurang sempurna.  Tujuan penjepitan diarahkan pada pada pemutusan hubungan penyediaan darah darah ke tes-tes dan pemutusan saluran mani dan tes-tes serta menjaga agar dalam proses degenerasi secrotum tidak  terjadi pembusukan. Penjepitan dilakukan 2 kali : yang pertama dilakukan pada saluran mani / leher secrotum yang kiri selama kurang dari 15 menit dan yang kedua pada  saluran secrotum / leher secrotum yang kanan dengan lama penjepitan selama 15 menit. Supaya tidak terjadi kerusakan pada secrotum  maka penjepitan harus diberi jarak antara tes-tes sebelah kanan dan kirinya. Pelaksaan penjepitan agar miring, maksudnya agar masih ada saluran / hubungan pengaliran udara pada secrotum lewat kulit secrotum. Yang paling baik, pelaksaan kastrasi ini dilakukan pada ternak yang berumur 2-4 bulan.  Untuk melihat hsil akhir pelaksaan kastrasi, kita dapatmelihatnya pada bulan berikutnya. Bila secrotum yang dijepit itu tetep tumbuh besar maka kastrasi tersebut dikatakan gagal sedangkan apabila secrotum itu mengecil dan hilang sama sekali itu berarti kastrasi kita berhasil. Elastrator adalah alat untuk merentangkan karet elastrator (berbentuk cincin / semacam gelang). Sehingga karet tersebut dengan mudah dapat dipasang diatas bagian secrotum, mengelilingi dan mengikat leher secrotum. Dengan cara ini saluran tes-tes dan saluran darah yang menuju kearah secrotum terputus.Cara kastrasi dengan karet ini paling mudah untuk dilakuan dan hasilnya sangat memuaskan. Bekas kastrasi ini halus dan rata pada dinding perut.
          Dalam kondisi atau suasana di daerah pedesaan, pelaksanaan Kastrasi terkadang tidak mengikuti prosedur atau sejalan dengan standar operasional kesehatan yang diinginkan. Misalnya, kalau tidak tersedia alat potong atau alat bedah, maka masyarakat menggunakan bambu yang diruncingkan untuk memudahkan petrnak melakukan pembedahan atau pemotongan. Kastrasi akan menguntungkan pada peternakan sistem ektensif atau ranch, dengan persediaan makanan yang kurang baik.



Pemotongan Ekor (Docking)

          Pemotongan Ekor atau docking,adalah pemotongan bagian ekor ternak sebagai bagian dari manajemen pemeliharaan terutama untuk mempertahankan kebersihan dan mencegah timbunan kotoran pada bagian ekor yang akan mengundang lalat dan parasit (Rosyidi, 1998). Disamping itu dociking dapat memperbaiki mutu karkas serta meningkatkan laju pertumbuhan dan konversi pakan (Charles, 1983), serta lemak yang didocking memiliki simpanan lemak dan kualitas daging yang lebih baik dari pada domba yang tidak dipotong ekornya. Pemotongan ekor (docking) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas daging domba dan diharapkan dapat memperbaiki distribusi lemak yang semula terkumpul pada ekor.
          Pemotongan ekor domba yang dilakukan di dalam praktikum menggunakan tang burdizo, mekanisme nya dengan menghandling ternak terlebih dahulu di tempat yang telah disediakan. Kemudian electric dokker yang telah dipanaskan pada suhu 6000c langsung digunakan untuk memotong ekor domba. Usahakan pada saat memotong domba semua bagian yang akan dipotong, yaitu pada ruas 3 dan 4 sudah dihilangkan bulunya hal ini bertujuan agar bulu domba tidak terbakar sewaktu dilakukannya docking. Setelah electric dokker ditempelkan di ekor domba diam kan beberapa saat sampai bagian ekor domba benar-benar putus dan mengering. Setelah itu olesi ekor yang telah dipotong tadi menggunakan iodine agar hasil docking tadi tidak terinfeksi. Selanjutnya lepaskan domba dan beri makan setelah dilakukannya proses docking.














KESIMPULAN

          Dari hasil praktikum, mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara kastrasi, penentuan umur domba, cara memotong kuku, cara memotong ekor ataupun cara melakukan penomoran pada ternak domba. Hal-hal yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa ketika di lapangan, karena di lapangan kita dihadapkan kepada aplikasi nyata bukanlah teori, sehingga kemampuan menguasai teknik-teknik yang telah diajarkan sangat berguna ketika berada di lapangan. Penentuan umur domba walaupun banyak cara untuk menentukan umur domba, namun yang paling mudah adalah penentuan umur melalui gigi, selain hasilnya lebih akurat dan tidak terlalu susah. Memotong kuku adalah suatu kewajiban setiap peternak ada baiknya sistem kontruksi kandang diperbaiki untuk mengurangi kecepatan frekuensi memotong kuku, jika konstruksi kandang baik maka pemotongan kuku tidak terlalu sering. Penomoran sangat diperlukan setiap peternakan di Indonesia kedepannya, karena kita membutuhkan record domba dari setiap peternakan di Indonesia dalam hal proses pemuliaan domba lokal maupun eximpor. Sehingga kedepannya Indonesia bisa menghasilkan lebih banyak bibit-bibit domba yang berkualitas. Kastrasi dan docking adalah suatu hal yang berdampak positif bagi produksi domba sebenarnya, namun untuk peternakan Indonesia hal ini tidak dilakukan karena bertentangan dengan kebisaan masyarakat Indonesia, yang mayoritas penduduknya muslim.















DAFTAR PUSTAKA
Sutama I-K dan IGM Budiarsana. 2011. Panduan Lengkap Kambing dan Domba. Jakarta. Penebar Swadaya.

Rosyidi D.2000.Jurnal Ilmiah Habitat.Perpustakaan.bappenas.go.id

Charles, A.B. 1983. Sheep Production in the Tropics and sub tropics. Longman Singapore Publishers. Ltd. Singapore






















LAMPIRAN

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo